Vygotsky adalah salah seorang tokoh konstrutivisme. Hal terpenting dari teorinya adalah pentingnya interaksi antara aspek internal dan eksternal pembelajaran dengan menekankan aspek lingkungan sosial pembelajaran. Vygotsky yakin bahwa pembelajaran terjadi ketika siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan kemampuannya atau tugas-tugas itu berada dalam zona perkembangan proksimal (zone of proximal development).
Idea penting lain dari Vygotsky adalah scaffolding. Scaffolding adalah pemberian sejumlah kemampuan oleh guru kepada anak pada tahap-tahap awal pembelajaran, kemudian menguranginya dan memberi kesempatan kepada anak untuk mengambil alih tanggungjawab saat mereka mampu (Slavin, 1994). Kemampuan: yang dibe-rikan dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah pada langkah-langkah pemecahan, memberi contoh, ataupun hal-hal lain yang memungkinkan siswa tumbuh sendiri (Slavin,1994). Jelas bahwa scaffolding merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran kooperatif.
Teori pembelajaran Vygossky juga dapat kita gunakan sebagai salah satu teori di dalam model cooperative learning. Menurut Suparno (1997), pembelajaran merupakan suatu perkembangan pengertian. Dia membezakan adanya dua pengertian pembelajaran iaitu, yang spontan dan yang ilmiah. Pengertian spontan adalah pengertian yang didapati secara terus dan pengalaman siswa didapati dalam kehidupan seharian. Pengertian ilmiah adalah pengertian yang diperoleh di bilik darjah atau yang diperoleh di sekolah. Selanjutnya, Suparno (1997) mengatakan kedua-dua konsep itu saling berkaitan terus menerus. Apa yang disiswai siswa di sekolah mempengaruhi per-kembangan konsep yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan sebaliknya.
Sumbangan teori Vigotsky adalah penekanan pada bakat sosio budaya dalam pembelajaran. Menurutnya, pembelajaran terjadi ketika siswa bekerja dalam zon perkembangan proksima (zone of proximal development). Zon perkembangan proksima adalah tingkat perkembangan sedikit di atas tingkat perkembangan seseorang pada ketika pembelajaran berlaku.
Astuty (2000) secara terperinci, mengemukakan bahwa yang dimaksudkan dengan "zon per-kembangan proksima" adalah jarak antara tingkat perkembangan sesungguhnya dengan tingkat perkembangan potensi. Tingkat perkembangan sesungguhnya adalah kemampuan pemecahan masalah secara mandiri sedangkan tingkat perkembangan potensial adalah kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa melalui kerja sama dengan rakan sebaya yang lebih mampu. Oleh yang demkian, maka tingkat perkembangan potensi dapat disalurkan melalui model pembelajaran koperatif. Idea penting lain juga diturunkan Vygotsky ialah konsep pemenaraan (scaffolding) (Nur 2000), iaitu memberikan sejumlah bantuan kepada siswa pada tahap-tahap awal pembelajaran, kemudian menguranginya dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengambil alih tanggung jawab sekadar yang mereka mampu. Bantuan tersebut berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah pada langkah-langkah pemecahan, memberi contoh ataupun hal-hal lain yang memungkinkan siswa tumbuh kendiri.
Dalam teori Vygotsky dijelaskan bahwa ada hubungan secara langsung antara domain kognitif dengan sosio budaya. Kualiti berfikir siswa dibina dan aktiviti sosial siswa di dalam bilik darjah, dikembangkan dalam bentuk kerjasama antara siswa dengan siswa lainnya yang lebih mampu di bawah bimbingan orang dewasa dan guru.